Jumat, 23 Maret 2012

konsep manajemen keperawatan dan metode asuhan keperawatan penugasan kasus.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Di dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan POAC (planning, Organizing, Actuating, Controlling) terhadap staf, sarana, dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi. (Nursalam, 2007)
Manajemen didefinisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu lingkungan yang berubah. Manajemen juga merupakan proses pengumpulan dan mengorganisasi sumber-sumber dalam mencapai tujuan (melalui kerja orang lain) yang mencerminkan dinamika suatu organisasi.tujuan ditetapkan berdasarkan misi,filosofi dan tujuan organisasi.proses manajemen meliputi kegiatan mencapai tujuan organisasi melalui perencanaan organisasi,pengarahan dan pengendalian sumber daya manusia,fisik,dan teknologi.semua perawat yang terlibat dalam manajemen keperawatan dianggap perlu memahami misi,Filosofi dan tujuan pelayanan keperawatan serta kerangka konsep kerjanya. (Anonim, 2011)
Manajemen keperawatan mempunyai lingkup manajemen operasional untuk merencanakan, mengatur dan menggerakkan karyawan dalam memberikan pelayanan keperawatan sebaik-baiknya pada pasien melalui manajemen asuhan keperawatan. Agar dapat memberikan pelayanan keperwatan sebaik-baiknya kepada pasien, diperluikan suatu standar yang akan digunakan baik sebagai target maupun alat pengontrol pelayanan tersebut.(Anonim, 2011)

1.2  Rumusan Masalah
Bagaimana konsep manajemen keperawatan dan metode asuhan keperawatan penugasan kasus.

1.3  Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum              
Untuk bagaimana konsep manajemen keperawatan dan metode asuhan keperawatan penugasan kasus.
b. Tujuan Khusus
            Tujuan khusus dalam makalah ini, adalah mahasiswa mengetahui:
1.      Pengertian manajemen keperawatan
2.      Sejarah singkat manajemen
3.      Manajemen sebagai suatu proses
4.      Pengertian manajemen keperawatan
5.      Prinsip yang mendasari manajemen keperawatan
6.      Kerangka dan konsep filosofi manajemen keperawatan
7.      Lingkup manajemen keperawatan
8.      Proses manajemen keperawatan
9.      Struktur Organisasi Keperawatan Metode Penugasan Kasus

1.4  Manfaat Penulisan
a. Bagi Institusi Pendidikan
Dengan makalah ini institusi pendidikan berhasil menjadikan mahasiswa lebih mandiri dalam membuat suatu karya tulis dan menambah wawasan mereka untuk pengetahuannya.
b. Bagi Mahasiswa
Dengan adanya makalah ini, dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa serta dapat memandirikan mahasiswa dalam mempelajari Manajemen Keperawatan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen
            Manajemen adalah sebuah kegiatan yang sangat kompleks namun teratur, sehingga bila manajemen dilaksanakan dengan baik akan mencapai hasil kegiatan yang maksimal. (Suyanto, 2008: 2)
            Menurut Harsey dan Blanchard (1977) dalam Suyanto (2008: 2), pengertian manajemen adalah suatu proses melakukan kegiatan pencapaian tujuan organisasi melalui kerja sama dengan orang lain.
            Sedangkan menurut Taylor (1911) dalam Suyanto (2008: 2), manajemen adalah di ibaratkan sebagai sebuah mesin produksi yang bekerja secara efisien dan cepat  menghasilkan produk maksimal yang memerlukan motivasi dan kerja sama.   
2.2 Sejarah Singkat Manajemen
            Manajemen sebagai sebuah ilmu, berkembang dari berbagai ilmu yang melatar belakanginya seperti ilmu psikologi dan sebagainya. Berbagai ilmu tersebut saling berinteraksi dan menghasilkan dasar – dasar manajemen yang berkembang hingga saat ini termasuk cabang – cabang keilmuan seperti: Manajemen keperawatan, manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen resiko, manajemen industri dan sebagainya. Manajemen juga mempelajari bagaimana meningkatkan hasil kerja dengan memperhatikan faktor motivasi dan kepuasan. Hal ini dipelajari oleh Mc Gregon (1960) dalam Suyanto (2008: 3),  yang menyatakan bahwa kepuasan dan motivasi kerja seseorang sangatberpengaruh terhadap hasil kerja yang dicapai. Jika harga diri, otonomi dan kebutuhan staf terpenuhi maka akan tercapai kepuasan dan motivasi kerja yang tinggi sehingga produktifitas akan meningkat.
2.3 Manajemen Sebagai Suatu Proses
            Menurut Suyanto (2008) manajemen adalah sebagai suatu proses dapat dipelajari dari fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh seorang manajer. Adapun yang dimaksud fungsi manajemen adalah langkah-langkah penting yang wajib dikerjakan oleh seorang manajer untuk mencapai tujuan.
            Masing-masing pakar mengidentifikasi fungsi-fungsi manajemen yang berbeda-beda. Keperawatan lebih sering mengadopsi fungsi manajemen menurut George Terry, yaitu:
a.       Planning (perencanaan) sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi, sampai dengan menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk mencapainya. Melalui perencanaan akan dapat ditetapkan tugas – tugas staf. Dengan tugas – tugas ini seorang pemimpin akan mempunyai pedoman untuk melakukan supervisi dan evaluasi serta menetapkan sumber daya yang dibutuhkan oleh staf dalam menjalankan tugas – tugasnya.
b.      Organizing (pengorganisasian), adalah rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan memanfatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
c.       Actuating (directing, commanding, coordinating) atau penggerakkan adalah proses memberikan bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal dan melakukan tugas – tugasnya sesuai dengan ketrampilan yang mereka miliki sesuai dengan dukungan sumber daya yang tersedia.
d.      Controling (pengawasan, monitoring) adalah proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi.
2.4 Pengertian Manajemen Keperawatan
            Manajemen keperawatan diartikan secara singkat sebagi proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobqtan, dan rasa aman kepada pasien / keluarga / masyarakat. (Suyanto, 2008: 5)
            Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta mengawasi sumber – sumber yang ada baik sumber daya manusia, alat maupun dana, sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif, baik kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Suyanto, 2008: 5)
            Proses manajemen keperawatan dilakukan dengan pendekatan sistem terbuka, dimana masing – masing komponen saling berhubungan, berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan terdiri dari lima elemen. Elemen manajemen keperawatan, dalam sistem terbuka, terdiri dari:

a.       Input
Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel, peralatan dan fasilitas.
b.      Proses
Proses adalah kelompok manajer / dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.
c.       Output
Dari proses manajemen keperawatan adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset.
d.      Kontrol dan
Dalam proses manajemen keperawatan termasuk antara lain budget keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, standar prosedur, dan akreditasi.
e.       Umpan balik
Proses manajemen keperawatan berupa laporan finansial dan hasil audit keperawatan.

2.5 Prinsip yang mendasari manajemen keperawatan
            Menurut Suyanto (2008) Prinsip yang mendasari manajemen keperawatan yaitu:
a.       Manajemen keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan, karena melalui fungsi perencanaan pimpinan dapat menurunkan resiko kesalahan, memudahkan pemecahan masalah.
b.      Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif. Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan sesuai waktu yang telah ditentukan.
c.       Manajemen keperawatan melibatkan para pengambilan keputusan. Berbagai situasi maupun permasalahan yang terjadi saat mengelola kegiatan keperawatan memerlukan keterlibatan pengambil keputusan diberbagai tingkatan manajerial.
d.      Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian manajer keperawatan dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir, yakini dan ingini. Kepuasan pasien merupakan point utama dari seluruh tujuan keperawatan.
e.       Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana yang telah diorganisasikan.
f.       Devisi keperawatan yang baik dapat memotivasi perawat untuk memperlihatkan penampilan kerja yang terbaik.
g.      Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif.
h.      Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan perawat.
i.        Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi: penilaian pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi, menetapkan standar dan membandingkannya dengan penampilan serta memperbaiki kekurangan yang terjadi.
2.6 Kerangka Konsep dan Filosofi
               Manajemen keperawatan dalam memberikan arah kepada pencapaian tujuan serta menghadapi masalah – masalah manajerial dimasa mendatang perlu untuk merumuskan kerangka konsep, keyakinan dasar, filisofi dan tujuan manajemen keperawatan.
a.       Kerangka konsep
Kerangka konsep manajemen keperawatan adalah manajemen partisipatif yang berlandaskan kepada paradigma keperawatan yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan. Kerangaka konsep manajemen keperawatan ini perlu dipahami sehingga para manajer keperawatan akan dapat menatalaksanakan pekerjaannya guna menunjang praktik keperawatan. Adapun kerangka konsep manajemen keperawatan adalah sebagai berikut:
1.    Manusia akan tertarik dan terikat pada pekerjaannya dan akan memberikan upaya yang selayaknya dia diberikan.
2.    Jika diberikan informasi yang bermanfaat dan layak, individu akan membuat keputusan terbaik.
3.    Tujuan kelompok akan lebih mudah dicapai kelompok.
4.    Setiap individu memiliki karakteristik latar belakang motivasi, minat dan cara untuk mencapai tujuan.
5.    Fungsi koordinasi dan pengendalian amat pening dalam pencapaian tujuan.
6.    Persamaan kualifikasi harus dipertimbangkan dalam pembagian kewenangan dan tanggung jawab.
7.    Individu memiliki hak dan tanggung jawab untuk membagi dan mendelegasikan kewenangannya pada mereka yang terbaik dalam organisasi.
8.    Pengetahuan dan ketrampilan amat diperlukan dalam pengambilan keputusan yang profesional.
9.    Semua sistem berfungsi untuk mencapai tujuan dan merupakan tanggung jawab bersama untuk secara teru menerus. (Suyanto, 2008)
  1. Filosofi manajemen keperawatan
            Manajemen keperawatan memiliki filosofi sebagai berikut:
1.    Mengerjakan hari ini lebih baik dari pada hari esok.
2.    Manajerial keperawatan merupakan fungsi utama pimpinan keperawatan.
3.    Meningkatkan mutu kinerja perawat.
4.    Perawat memerlukan pendidikan berkelanjutan.
5.    Proses keperawatan menjamin perubahan tingkat kesehatan hingga mencapai keadaan fungsi optimal.
6.    Tim keperawatan bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk setiap tindakan keperawatan yang diberikan.
7.    Menghargai pasien dan haknya untuk mendapatkan asuhan keperawatan yang bermutu.
8.    Perawat adalah advokat pasien.
9.    Perawat berkewajiban untuk memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga. (Suyanto, 2008)
  1. Misi
Menurut Nursalam (2007) misi manajemen keperawatan adalah:
1.         Menyediakan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien dalam membantu kesehatan pasien yang optimal setelah pulang dari rumah sakit.
2.         Membantu mengembangkan dan mendorong suasana yang kondusif bagi pasien dan staf keperawatan/non keperawatan
3.         mengajarkan, mengarahkan, dan membantu dalam kegiatan profesional keperawatan
4.         turut serta dan bekerja sama dengan semua anggota tim kesehatan yang ada di rumah sakit/tempat kerja.
               Inti konsep dasar manajemen saat ini dan yang akan datang, adalah keseimbangan antara visi, misi dan motifasi yang jelas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan. Proses keperawatan yaitu pengakuan masyarakat  atau profesi lain tentang ekstisensi profesi keperawatan, partisifasi profesi keperawatan dalam pembangunan kesehatan, dan citra profesi keperawatan.
               Penjabaran visi dan misi dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit, menurut Gillies (1989) dalam Nursalam (2002) di kutip dari filosofi pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Pedleton Memorial, New Orleans, Lousiana USA adalah sebagai berikut:
1.    Mengaplikasikan kerangka konsep dan acuan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
2.    Mengevaluasi asuhan keperawatan yang di berikan
3.    Menerapkan srtategi dalam meningkatkan kualitas dan pelayanan yang efisien kepada semua konsemen
4.    Meningkatkan hubungan yang baik dengan semua tim kesehatan menilai kualitas pelayanan yang di berikan berdasarkan standar kriteria yang ada
5.    Mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam menilai dan memberikan intervensi keperawatan kepada pasien
6.    Meningkatkan pendidikan berkelanjutan (formal maupun nonformal) bagi perawat dalam usaha meningkatkan kinerjanya
7.    Berpartisipasi secara aktif dalam upaya perubahan model asuhan keperawatan dan peningkatkan kualitas pelayanan.
8.    Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan melibatkan staf dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut tentang asuhan keperawatan.
9.    Memberikan penghargaan kepada staf yang dianggap berprestasi.
10.     Konsisten untuk selalu meningkatkan ptoduksi atau pelayanan yang terbaik.
11.     Meningkatkan pandangan masyarakat yang positif tentang profesi keperawatan.
2.7 Lingkup Manajemen Keperawatan
      Keperawatan merupakan disiplin praktik klinis. Manajer keperawatan yang efektif seyogyanya memahami dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana. Menurut Suyanto (2008) Manajer keperawatan mengelola kegiatan keperawatan meliputi:
a.       Menetapkan penggunaan proses keperawatan.
b.      Mengetahui intervensi keperawatan yang dilakukan berdasarkan doagnosa.
c.       Menerima akontabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat .
d.      Menerima akontabilitas hasil kegiatan keperawatan.
Menurut Suyanto, 2008 keperawatan terdiri dari:
a.     Manajemen Pelayanan Keperawatan
Pelayanan keperawatan dirumah sakit dikelola oleh bidang perawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial, yaitu:
1.      Manajemen puncak (kepala bidang keperawatan)
2.      Manajemen menengah (kepala unit pelayanan / supervisor)
3.      Manajemen bawah (kepala ruang perawatan)
b.    Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan yang dilakukan dengan menggunakan proses keperawatan pada prinsipnya menggunakan konsep – konsep manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi. (Suyanto, 2008)
2.8 Proses manajemen keperawatan
      Proses manajemen keperawatan menurut Nursalam (2007) yaitu:
      a. Pengkajian- pengumpulan data
          Pada tahap ini seseorang manajer dituntut tidak hanya mengumpulkan informasi tentang keadaan pasien, melainkan juga mengenai institusi (rumah saki atau puskesmas):’’ tenaga keperawatan, administrasi, dan bagian keuangan yang akan mempengaruhi fungsi organisasi keperawatn secara keseluruhan. Manajer perawat yang efektif harus mampu memanfaatkan proses manajemen dalam mencapai suatu tujuan melalui usaha orang lain.
b.Perencanaan
Menyusun suatu perencanaan yang strategis dalam mencapai suatu tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan disini dimaksud untuk menentukan kebutuhan dalam asuhan keperawatan kepada semua pasien, menehgakkan tujuan, mengalokasikan anggaran belanja, menetapkan ukuran dan tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan.
c. Pelaksanaan
Manajemen keperawatan yang memerlukan kerja melalui orang lain, maka tahap implementasi dalam proses manajemen terdiri atas bagaimana manajer memimpin orang lain untuk menjalankan tindakan yang telah direncanakan.
d.       Evaluasi
Tahap akhir manajerial adalah mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. Tujuan evaluasi adalah untuk menilai seberapa jauh staf mampu melaksanakan perannya sesuai dengan organisasi yang telah ditetapkan serta mengidentifikasi faktor – faktor yang menghambat dan mendukung dalam  pelaksanaan.
2.9 Struktur Organisasi Keperawatan Metode Penugasan Kasus
Menurut Nursalam dalam  metode penugasan kasus:
  1. Perawat mampu memberi askep seluruh aspek keperawatan yang dibutuhkan pasien pemberian asuhan keperawatan harus baik dan pasien puas
  2. Membutuhkan kwalitas profesional pada perawat dan perlu banyak tenaga perawat.
  3. Cocok untuk ruang rawat khusus  misalnya di  ICCU
Setiap pasien ditugaskan kepada semua perawat yang melayani seluruh kebutuhannya pada saat ia dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu perawat, umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk perawatan khusus seperti : isolasi, intensive care. (Rakhmawati Windy, 2010)

2 komentar: